Drama merupakan salah satu karya seni sastra yang sangat diminati masyarakat. Adegan, jalan cerita dan dialog dalam drama mampu membawa penonton untuk turut merasakan kejadian dalam sebuah pementasan. Penonton bisa tertawa dengan tingkah lucu atau ikut bersedi dengan kejadian-kejadian tragis yang dipertontonkan.
Materi drama diajarkan secara formal melalu pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah. Selain itu drama juga diajarkan melalui sanggar-sanggar drama dan lembaga seni lainnya. Untuk mengetahui apa itu drama silahkan simak pembahasan tentang pengertian drama, unsur drama, Struktur Drama, Ciri-ciri dan jenis drama berikut ini.
Pengertian Drama

Drama berasal dari bahasa Yunani yaitu Draomai artinya berbuat atau melakukan tindakan atau aksi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia drama diartikan sebagai sebuah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.
Pengertian drama menurut Tjahyono drama sebagai salah satu bentuk seni yang berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak atau aksi dan percakapan atau dialog.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa drama merupakan seni peran yang menggambarkan sebuah kejadian dan watak yang menggambarkan kehidupan manusia dengan tujuan untuk mengungkapkan perilah kehidupan melalui adegan dan dialog.
Unsur-unsur Drama

Unsur-unsur drama terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun drama dari dalam. Unsur intrinsik drama adalah sebagai berikut:
- Tema
- Alur
- Latar
- Tokoh dan penokohan
- Amanat
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar struktur drama dan merupakan pendukung dari jalannya drama tersebut. Unsur ekstrinsik drama adalah sebagai berikut:
- Pimpinan produksi
- Sutradara
- Tim Kreatif
- Penata rias
- dan unsur pendukung lainnya.
Baca Juga: Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen Lengkap Dengan Pengertiannya.
Struktur Drama

Secara umum struktur drama terbagi menjad lima bagian yaitu prolog, babak, adegan, dialog, dan epilog.
1. Prolog
Prolog adalah bagian pengantar dari drama yang berisi keterangan dari penulis, pemain dan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah drama yang disampaikan oleh seorang narator dalam drama panggung, dituliskan lebih awal pada drama televisi dan film.
2. Babak
Babak merupakan rangkuman peristiwa dalam satu latar tempat yang merupakan sesi atau bagian dalam drama.
3. Adegan
Adegan merupakan bagian dari babak yang diperankan oleh tokoh dalam drama. Satu adegan menunjukkan transisi atau perubahan dalam satu babak yang ditunjukkan dengan perginya salah satu tokoh dalam sebuah babak.
4. Dialog
Dialog sama dengan adegan, merupakan bagian dari babak. Dialog merupakan interaksi satu tokoh dengan tokoh lain atau dengan dirinya sendiri (monolog) dalam satu babak.
5. Epilog
Epilog merupakan bagian penutup dari sebuah drama. Sama dengan prolog epilog juga berisi keterangan tentang semua orang yang berperan dalam pembuatan sebuah drama.
Ciri-ciri Drama

Drama meiliki ciri-ciri tersendiri yang membadakan dengan seni sastra lainnya. Ciri-ciri drama adalah berbentuk dialog, ada pelaku (tokoh), dipentaskan atau dipertontonkan, dan ada penontonnya.
1. Berbentuk Dialog
Drama memiliki dialog dalam pertunjukan baik itu dialog antar tokoh maupun dialog tokoh seorang diri (Monolog). Penulisan naskah drama menggunakan tanda titik dua (:) setelah nama tokoh kemudian isi dialog diapit oleh tanda petik.
2. Ada Pelaku (Tokoh)
Sebuah pementasan drama diperankan oleh tokoh-tokoh baik itu manusia, wayang atau boneka yang menunjukkan karakter tertentu.
3. Dipentaskan Atau Dipertontonkan
Sebuah drama biasanya dipentaskan di atas panggung dan dalam bentuk lain drama dibuat dalam sebuah rekaman gambar, berbentuk sintron atau film.
4. Ada Penonton
Pada drama yang dipentaskan di atas panggung selalu dihadiri oleh penonton sebagai orang yang menikmati sebuah pementasan drama.
Jenis-Jenis Drama Berdasarkan Lakonan

Jenis drama berdasarkan lakonan terbagi menjadi sembilan yaitu tragedi, komedi, tragekomedi, opera, melodrama, farce, tablo, sendratari, dan kolosal.
1. Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang bercerita tentang kesedihan dari tokoh protagonis dalam drama. Drama ini dibuat dengan akhir yang tragis.
2. Komedi
Drama komedi adalah drama yang disajikan dengan mempertontonkan kejadian atau lakonan lucu. Setiap kejadian dalam cerita atau dialog tokoh dibuat sedemikian rupa sehingga bisa membuat penonton tertawa. Drama ini biasanya dikisahkan berakhir bahagia.
3. Tragekomedi
Tragekomedi merupakan jenis drama yang menggabungkan drama tragedi dan drama komedi. Beberapa bagian bercerita tentang kesedihan pada bagian lainnya menampilkan tingkah atau kejadian lucu dari pelakon. Biasanya hal-hal lucu dilakukan oleh peran pembantu dalam adegan.
4. Opera
Opera merupakan jenis drama yang dilakonkan dalam bentuk nyanyian yang diiringi musik. Jadi, dialog-dilaog dalam drama disampaikan dengan cara bernyanyi.
5. Melodrama
Melodrama hampir sama dengan opera, lakon dan dialognya diiringi dengan musik. Hanya saja dalam melodrama penyampaian dialog dilakukan dengan cara dialog biasa, tidak bernyanyi.
6. Farce
Farce merupakan jenis drama yang mempertontonkan kelucuan melalui tingkah para pelakon. Kekuatan drama ini terletak pada kejadian atau tingkah laku pemainnya. Kelucuan biasanya terlihat dari kejadian-kejadian seperti kecelakaan, penderitaan, dan penghinaan yang diderita tokoh tertentu.
7. Tablo
Tablo merupakan jenis drama yang mirip pantomin, hanya saja dalam drama ini dimainkan beberapa orang yang hanya mengandalkan kemampuan gerak gerik, tanpa suara. Jadi pesan yang disampaikan hanya dilihat dari adegan dan kejadian dari rentetan cerita berdasarkan tingkah laku pemainnya.
8. Sendratari
Sendratari merupakan jenis drama yang pesan-pesannya disampaikan lewat tarian. Meskipun dalam drama ini terdapat dialog dari tokohnya, namun kekuatan pesan justru terlihat pada adegan tarian para pemainnya.
9. Kolosal
Drama kolosal merupakan drama yang ceritanya menggunakan banyak orang. Biasanya drama ini bercerita tentang perang atau kelahiran suatu zaman. Drama ini sering mengisahkan kisah-kisah zaman dahulu.
Jeni Drama Berdasarkan Media Penyampaian

Berdasarkan media penyampaian jenis drama dibagi menjadi enam yaitu drama panggung, drama radio, drama televisi, drama film, drama wayang, dan drama boneka.
1. Drama Panggung
Drama panggung adalah drama yang dipentaskan di atas panggung. Pada pementasan pemain dituntut untuk memainkan adegan secara sempurna karena tidak ada pengulangan. Pertujukan akan dilihat oleh penonton secara langsung, sehingga setiap kesalahan yang terjadi akan dilihat langsung oleh penonton.
2. Drama Radio
Drama radio adalah drama yang disajikan dengan menggunakan drama radio. Penyajian drama kepada pemirsa hanya menggunakan media suara. Jadi, tuntutan pementasan ini hanya pada kemampuan dialog para tokoh (pemeran) dan juga
3. Drama Televisi
Drama televisi adalah yang dipertontonkan melalui televisi. Drama ini sedikit lebih mudah karena setiap adegan bisa dilakukan pengulangan jika terjadi kesalahan sebelum ditayangkan di televisi. Contoh drama televisi adalah sinetron dan FTV.
4. Drama Film
Drama film adalah jenis drama yang hampir sama dengan drama televisi, hanya saja dalam pembuatannya lebih spektakuler daripada drama televisi. Penyajian drama film biasanya diputar pada bioskop terlebih dahulu sebelum ditayangkan di televisi.
5. Drama Wayang
Drama wayang adalah drama yang menggunakan wayang sebagai pelakon dari setiap adegan. Drama ini menuntut kemampuan memainkan wayang dan juga narasi dan dialog tokoh pada pementasan.
6. Drama Boneka
Drama boneka memiliki kesamaan dengan wayang, hanya saja yang digunakan sebagai pelakon adalah boneka.
Jenis Drama Berdasarkan Naskah

Berdasarkan penggunaan naskah, jenis drama dibagi menjadi dua yaitu drama tradisional dan drama modern.
1. Drama Tradisional
Drama tradisonal adalah drama yang dipentaskan tanpa menggunakan naskah. Drama ini menuntut kemampuan improvisasi pemainnya dalam melakonkan isi drama. Pemain hanya diberikan gambaran cerita secara umum, kemudian mereka mementaskan sesuai dengan kemampuan lakonan masing-masing.
2. Drama Modern
Drama modern adalah drama yang dipentaskan dengan menggunakan naskah atau memiliki naskah sebelumnya. Pemeran bermain sesuai dialog yang ada pada naskah. Pemain juga bisa melakukan improvisasi pada saat pementasan namun sangat sedikit dan hanya pada kejadian-kejadian tertentu saja.
Baca Juga: Pengertian Pantun, Jenis dan Contoh Lengkapnya.
Demikian pembahasan tentang pengertian drama - Unsur, Struktur, Ciri-ciri dan jenis drama. Semoga bisa menjadi referensi dalam belajar Bahasa Indonesia.